Propeller merupakan sebuah komponen yang memiliki fungsi untuk menghasilkan gaya dorong dimana gaya dorong tersebut digunakan untuk maju atau mundurnya sebuah kapal. Seiring berjalannya waktu, tidak sedikit ditemukan kerusakan-kerusakan yang terjadi pada bagian-bagian propeller yang mengharuskan dilakukan perbaikan seperti pengelasan. Penelitian ini akan dilakukan untuk membandingkan sifat mekanis hasil pengelasan Gas Metal Arc Welding (GMAW) dan Flux Core Arc Welding (FCAW) pada material berbahan kuningan dengan posisi pengelasan 1G (downhand). Untuk kekuatan tarik maksimum (ultimate tensile strength) pada pengelasan Gas Metal Arc Welding (GMAW) sebesar 352.334 MPa. Dari hasil pengujian kekerasan, pengelasan Gas Metal Arc Welding (GMAW) memiliki kekuatan kekerasan lebih tinggi pada daerah HAZ 83 HB dan daerah pengelasan 89 HB. Dari pengujian takik, pada pengelasan Gas Metal Arc Welding (GMAW) memiliki kekuatan takik lebih tinggi dibanding dengan Flux Core Arc Welding (FCAW) sebebsar 6.940 J/mm2. Dari pengamatan makro, didapatkan cacat pengelasan pada Flux Core Arc Welding (FCAW) berupa inclompete fusion, sedangkan pada Gas Metal Arc Welding (GMAW) berupa tumpang tindih.Kata Kunci: Baling-baling, Pengelasan Busur Logam Gas, Pengelasan Busur Inti Fluks